Monday 7 December 2015

KEBUDAYAAN MASYARAKAT ANDONG LAWAK

KEBUDAYAAN MASYARAKAT ANDONG LAWAK| "MARO" SEBAGAI WARISAN BUDAYA DAN KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT YANG DILESTARIKAN SECARA-TEMURUN


Kebudayaan masyarakat Indonesia dari berbagai daerahnya memiliki karakteristik dan ciri khas masing-masing. Dusun Andong Lawak, yang terletak di Desa Karanganyar, Kecamatan Wadaslintang Kabupaten Wonosobo juga memiliki ciri khas tersendiri. Masyarakatnya yang memilih menjadi petani baik petani ladang maupun sawah, ataupun petani kayu yang siap memanen kayunya ketika usia sekitar 5 tahun.


Pilihan masyarakat Andong Lawak untuk menjadi petani dikarenakan keadaan Alam yang sangat mendukung aktivitas masyarakat untuk menjadi petani, tanahnya yang subur, udaranya yang dingin serta curah hujan yang tergolong tinggi. Padi merupakan komoditas utama yang dihasilkan oleh masyarakat desa tersebut, sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani padi, walaupun ada dari beberapa mereka yang tidak memiliki lahan pertanian, namun tetap bisa bekerja di sawah orang lain yang mempunyai sawah dan tidak sanggup atau tidak mau mengolah sawahnya sendiri. Petani yang memiliki lawah luas cenderung lebih memilih untuk menyewakan sawahnya pada orang lain, yang dikenal dengan sistem "Maro".

"MARO" KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ANDONG LAWAK 

"Maro" sebenarnya berasal dari kata Jawa yaitu "separo" dan dalam bahasa Indonesia berarti setengahnya. sistem ini sangat populer di daerah Andong Lawak, hal itu dikarenakan sudah dikenal dari jaman dahulu sebagai warisan budaya serta sebagai kearifan lokal masyarakat setempat.


Masyarakat Andong Lawak memiliki nilai-nilai yang disebut mereka sebagai kearifan lokal masyarakat setempat, nilai kearifan lokal tersebut yaitu mereka akan  menebang kayu atau mengambil sesuatu dari alam sesuai dengan kebutuhan mereka namun mereka sadar bahwa ketika mereka mengambil sesuatu dari alam maka mereka juga harus memberi sesuatu dari alam walaupun tidak sama besar dengan apa yang mereka ambil dari alam.


Kearifan lokal masyarakat tersebut diturunkan secara turun temurun.  Memberi kepada alam dalam hal ini yaitu seperti ketika menebang pohon maka sebisa mungkin mereka juga harus menanam pohon walaupun ditempat lain, hal itu dikarenakan masyarakat percaya bahwa ketika kita bersahabat dengan alam maka alam juga akan bersahabat dan memberikan kebaikan kepada kita. Masyarakat Andong Lawak sadar betul bahwa alam memiliki arti penting dan bahkan sangat penting bagi mereka. hal itu menjadikan suatu budaya yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat daerah tersebut.

No comments:

Post a Comment